Rabu, 08 Desember 2010

TEKHNIK PENGAMBILAN GAMBAR

Dunia videografi  adalah sebuah dunia yang sangat menyenangkan, penuh daya tarik, menantang kreatifitas, dan membantu kita dalam berkomunikasi dengan siapa saja. Dengan teknik videografi yang kreatif dan komunikatif, kita bisa mengabadikan beragam peristiwa di sekitar kita, menciptakan beragam karya dan media yang bukan saja bisa dipandang, namun juga didengar. Dengannya, kita bisa bercerita, berbagi informasi, menghibur, menularkan pengetahuan, bahkan mempengaruhi orang lain.

Bagaimana menciptakan karya videografi yang 
 kreatif, komunikatif dan layak ditonton
    Kami mengajak anda untuk mengenal dan memahami prinsip-prinsip dasar videografi untuk dipraktekkan dengan menggunakan kamera yang cukup sederhana yaitu kamera genggam (handycam). Mengapa kamera genggam ? Karena inilah jenis kamera video yang paling banyak dijumpai dan dipergunakan, paling banyak populasinya, mudah didapat dan bisa dioperasikan oleh siapa saja.
  Penting untuk dipahami bahwa peralatan yang lebih baik (katakanlah lebih profesional, lebih canggih, atau mungkin lebih mahal ) tidak menjamin hasil rekaman video yang lebih baik. Semua tergantung pada man behind the camera”. Siapa yang berada di belakang kamera ? Apakah dia bisa menangkap momen-momen penting dan menarik ? Apakah rekaman gambar enak dinikmati, atau setidaknya bisa dinikmati ? Peralatan yang sederhana, jika dipergunakan dengan cara yang benar dan pada situasi yang tepat akan menghasilkan karya videografi yang sempurna sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaannya.. Dengan teknik merekam gambar yang baik, pendekatan kreatif dan komunikatif, hasil rekaman video anda akan tampil lebih sempurna dan bercitarasa profesional

Pada tekhnik videografi ini, sama halnya dalam sebuah 
film.  Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari 
 perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, gerak,dll.

  Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut :
”Film
adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1).” 

    Sebagaimana dijelaskan di dalam definisi tersebut, film termasuk ke dalam golongan karya seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam jajaran seni-seni yang lain.  Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena film lahir dari gabungan unsur-unsur seni-seni yang lain, yaitu seni sastra, teater, rupa, suara, musik, dan arsitekturSelain unsur-unsur seni tersebut, di dalam film juga terkandung unsur teknologiKamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adeganKamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradaraUntuk menjadi seorang kameramen, harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

Best Camera Trick Ever!!!

TEKHNIK PENGAMBILAN GAMBAR

Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
      Sebelum mengoperasikan sebuah kamera video, kita harus mengenali
      dan memahami kamera tersebut.  Semua alat yang akan digunakan harus
      benar-benar dikuasai untuk meminimalisasikan kesalahan pengambilan
      gambar nantinya.
      Rekaman video yang layak dilihat dan disimpan
     Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi
      empat syarat yaitu cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi. 

Rekaman Video yang Layak Dinikmati
      Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah
      sebagai berikut :
•   Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Diagonal Lines,
     Triangle, Perspective, Looking Room, Head Room, Background, Foreground.
•    Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close 
      Up,Medium Shot, Medium Long shot, Long Shot, Extreme Long Shot.
•   Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
•   Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, OutFollow,
      Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
•   Camera Angle : Normal Angle, Low Angle, High Angle, Objective Camera, Subjective 
      Camera
•    Shot By Camera Positions : Face Shot,  ¾ Shot,  Profile Shot, Over Shoulder Shot
•    Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity

DURASI RECORD & ANGLE

CAMERA ANGLE  ( Sudut Pengambilan Gambar )  
Salah satu unsur yang digunakan untuk membangun sebuah komposisi visual
adalah sudut pengambilan gambar (angle of view), dan juga ditentukan oleh
tujuan pengambilan gambar. Jika kita ingin mendapatkan suatu moment dan
menghasilkan gambar yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk merekam
gambar dari beberapa sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar
dengan objek) sudut dari atas, bawah, samping kanan atau kiri, bahkan sudut
yang paling ekstrim.
 
  Berikut adalah contohcontoh Angle (sudut pengambilan gambar) :
   1) Normal  Angle / Eye Level
       Kamera ditempatkan setinggi atau sejajar dengan mata objek. 
   2) High Angle
       Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih tinggi dari objek / diatas kepala.
   3) Low Angle
Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih rendah dari subjek mata.
4) Bird Eye View Angle (pandangan mata burung) 
     Pengambilan gambar ini dilakukan dari atas ketinggian tertentu sehingga 
     memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang
     tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan
     helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.

5) Crazy Angle
     Tampilan sudut kamera yang
     tampaknya terus bergerak goyah.
 

Tekhnik Pencahayaan ( Lighting )

TEKHNIK PENCAHAYAAN ( LIGHTING )  
Pencahayaan atau tata cahaya adalah proses menyinari 
 objek dengan cahaya yang datang dari luar kamera.
Sumber Pencahayaan : 
1) Natural Light ( cahaya alami/matahari )
2) Artificial Light ( cahaya buatan / lampu )
     Berikut adalah beberapa jenis lampu :
 
   
 Ada 2 jenis Tata Cahaya yang utama yang sering dipakai, yaitu : 
 1) High Key, High Key sendiri adalah sebuah scene yang penampilannya lebih condong 
 ke cerah. Efek dari tata cahaya high key relative sedikit berbayang. Namun ini
 menjadi penting dimana bisa memberikan pilihan gambar yang lain. Dimana ada
 sedikit bagian yang gelap sebagai indikasi bahwa high key bukan karena over 
 exposed.

 2) Low Key, Low Key adalah sebaliknya, dimana bagian-bagian yang pokokdiberikan    
 cahaya  cukup namun ada bagian lainnya terdapat bayangan gelap. Sering terjadi juga salahpengertian bahwa untuk mendapatkan efek low key ialah dengan membuat under  
exposed, yang benar adalah perbandingan ratio antara gelap dan terang.

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut adalah motivasi, informasi, komposisi, suara, sudut kamera, kontinuitas.

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus
dimiliki oleh seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena
gambar yang diambil oleh kameramen merupakan karya seni.  Setiap orang
memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar
namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang
didapatpun kurang maksimal. Jadi rasa seni yang tinggi dapat dijadikan
modal utama untuk menjadi kameramen.  “Gali terus potensi diri, selamat
berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan sukses..!!"

Selamat Berkarya…!!